Lied
Hidup ini sangat
menyenangkan di setiap senyuman hanya ada kebohongan.
Jika kamu tidak
ingin melakukan sesuatu gunakan Alasan yang tepat agar tidak ketahuan dan jika
kamu ingin melakukannya lakukanlah dengan cepat
Itulah motto hidup yang kumiliki jika berada didepan mereka akuhanya
perlu tersenyum untuk menghibur diri,
manusia itu bodoh tidak bisa melakukan sesuatu sendiri dan selalu mengandalkan
orang lain.
Namaku Ryuushi Hasegawa 17 tahun keahlianku mengatakan sebaliknya
bukan berarti aku sebagai tokoh yang jahat tetapi aku hanya tidak ingin
menyakiti siapapun tetapi aku sangat membenci orang yang tidak bisa melakukan
sesuatu yang mudah dengan sendiri dan selalu meminta bantuan orang lain hanya
untuk dekat dengan orang itu, atau mereka malas yang kerjanya hanya
memerintahdan bisa dibilang aku sangat membenci yang namanya kerja sama itu
memperlihatkan dirinya tidak mampu.
“Heeeei.
Ryuushi!?” seseorang melambaikan tangannya di wajah Ryuushi
“Hmm,Shatoshi ada apa?”
“Ada apa, melihat kejendela terus?”
“Tidak aku hanya bosan melihat mereka” mereka berdua melihat dua murid
yang berada di bawah pohon.
“Oh itu yah, hahaha”
“Sepertinya Pria itu ingin menyatakan perasaannya kepada wanita
tersebut. haaah” Ryuushi terlihat sangat bosan.
“Namanya adalah Ruru Usukawa dia berada di kelas 2-A hobi memasak,
Murid teladan yang diincar oleh murid laki-laki disekolah kita”
“Seperti biasa seorang Database, informasi yang kamu miliki sangat
rinci ”
“Aku hanya bisa memberi informasi, Mr. Lie”
“Lie, yah?” Ryushi menulis
kalimat Lie di lembaran bukunya.
“Ryuushi sepertinya Gadis itu menolak laki-laki itu, hehehe” Shatoshi
sepertinya sangat menikmatinya.
“Lihat laki-laki itu terjatuh, hahaha” mereka berdua tertawa sangat
keras
Tiba-tiba seorang perempuan yang satu kelas dengan mereka menghampiri
mereka berdua.
“Ryuushi?” tiba-tiba Shatoshi memasang wajah ceria saat melihat
perempuan tersebut
“Hm, ada apa?”
“Nanti siang aku dengan yang lainnya akan makan siang di atas gedung
sekolah apa kamumau ikut” perempuan itu mengajak Ryuushi untuk makan bersama
dengan beberapa perempuan diatas gedung sekolah mereka.
“Hmm.” Ryuushi langsung melihat kearah Shatoshi.
“Ehm, maaf Hari ini Aku dengan Ruushi akan pergi keperpustakaan untuk
mengambil beberapa buku yang diminta oleh guru olahraga” Satoshi langsung membantu Ryuushi.
“Jadi begitu yah, kalau begitu lain kali saja, sudah dulu Ryuushi”
“Maaf lain kali pasti aku ikut” wajah Perempuan memerah saat melihat
Ryuushi tersenyum lalu dia kembali ketempat teman-temannya di depan pintu.
“jangan menjanjikan yang tidak bisa kamu tepati, Mr. Lie”
“Iya iya.mana perempuan tadi” Ryuushi kemudian membuka jendela.
“langsung pergi, tapi sebelum pergi sepertinya dia melihat kearah
sini” Ryuushi hanya mengeluarkan kepalanya
sambil merasakan angin yang berhembus.
Diiing dooong...
“Baiklah sekarang kita akan memulai pelajaran kita, buka bukunya
halaman 125”
Beberapa jam setelah pelajaran selesai.
“Akhirnya selesai juga, aku sangat benci pelajaran menghitung itu
tidak ada dalam data yang kumiliki” Shatoshi terlihat sangat lelah.
“Sebaiknya kita keperpustakaan untuk tidur aku sangat lelah” Ryuushi
merapikan buku-bukunya dan memasukkan kedalam tas.
“Baiklah ayo, seperti biasa kita kesana hanya untuk tidur” Ryuushi dan
Satohi setiap hari pergi ke perpustakaan sekolah hanya untuk tidur siang jika
saat mereka tidak melakukan apa - apa atau sangat lelah.
“Huaaah. Akhirnya sampai, selamat malam” Ryuushi mengambil buku dan
langsung mengambil tempat duduk dan menutup wajahnya dengan buku dan tertidur.
“Cepatnya. huaaah”Shatoshi lalu duduk disamping kiri Ryuushi dan ikut
tertidur dan beberapa menit kemudian tanpa disadari ada seorang wanita yang
mereka lihat tadi pagi mendekat lalu duduk disamping Ryuushi perempuan itu
mengangkat buku yang dipegangnya tetapi dia hanya memperhatikan Ryuushi.
“Hei apa kamu sudah menulis apa
yang akan kamu lakukan dimasa depan?” Ryuushi bertanya kepada gadis yang
berada di sampingnya gadis itu menggelengkan kepalanya.
“Belum. kalau kamu, apa yang
akan kamu lakukan dimasa depan” Ryuushi melihat kearah langit.
“Hmm. Menjelajahi Dunia”
tiba tiba gadis itu seperti terlihat terkejut apa yang di bilangnya.
“Hebat, aku tidak tahu harus
menulis apa padahal sebentarl lagi kan dikumpul”
“Kalau begitu......”
Ryuushi mengambil lembaran kertas itu dan menuliskan sebuah kalimat.
“Apa yang kamu tulis dikertas
milikku” Di lembaran tersebut tertulis 'Menjadi Istri dari Ryuushi Hasegawa '
“Suatu saat nanti Kamu akan
menjadi Istriku”
“A apa? Kenapa?” Gadis itu terlihat sangat
terkejut.
“jika begitu kamu bisa ikut
denganku menjelajahi dunia” Mendengar kata-kata tersebut gadis itu
tersenyum.
...........
Tiba –tiba Ryuushi membuka matanya.
“Mimpi? (kalau tidak salah itu waktu aku kelas 3 smp, aku membohongi
Perempuan itu karena aku tahu dia sedih saat meninggalkan kota ini saat lulus
smp 2 tahun lalu)” lalu Ryuushi melihat Shatoshi masih tertidur dan saat
melihat kesebelah kanannya dia terkejut
melihat seseorang perempuan sedang
tertidur disamping mereka.
“Shatoshi?” Ryuushi membangunkan Shatoshi
“Ada apa?” Saat terbangun
Shatoshi bingung melihat wajah datar Ryuushi
“Apa kamu mengajak orang lain” Ryuushi berbicara sambil menunjuk
kearah perempuan tersebut yang sedang tertidur di sampingnya.
“Ya jelas tidak mungkin kan!?” kemudian Ryuushi melihat kearah jam.
“Kalau begitu, hei Kamu sebentar lagi bell masuk?” Ryuushi berusaha
membangun perempuan itu.
“Ryuushi bukannya dia?....” Tiba-tiba perempuan itu terbangun dan
melihat Ryuushi tersenyum beberapa saat dia tersadar.
“Ahh aku ketiduran!” dia langsung panik dan seperti mengingat sesuatu
yang dilupakan.
“Usukawa Ruru.. (Gawat jika dilihat murid laki laki lain bisa gawat)”
Shatoshi terlihat panik Ryuushi bingung keduanya terlihat panik pada saat yang
bersamaan.
“Kamu Usukawa,Sebaiknya kamu kembali kekelas karena seben....”
“Panggil Ruru” kemudian mereka berdua terkejut saat dia menyuruh
Ryuushi untuk memanggilnya Ruru.
“(bukannya dia selalu menolak dekat dengan laki-laki)ahhhh!” Suara
Shatoshi jadi keras.
“Sssssst.....” penjaga
perpustakaan menyuruh Shatoshi diam karena mengganggu yang lain
“Ma maaf” Shatoshi sangat malu lalu kembali duduk.
“(Setidaknya tadi sangat menghibur) Baiklah Ruru, karena kami ada
urusan kami duluan pergi, sampai jumpa lagi” Ryuushi tersenyum dan kemudian
berjalan keluar
“Baiklah, sampai jumpa (Kurasa dia sudah lupa, tetapi aku harus
berusaha)”
“Tunggu aku Ryuushi” Shatoshi melihat Ruru lalu kembali menyusul
Ryuushi.
Beberapa saat kemudian mereka berada dikelas sedang duduk
“Hei kenapa perempuan itu mau kupanggil nama depannya?” Satoshi
kemudian berpikir dan mengambil laptopnya
“Dari data yang kumiliki ini.... sepertinya tidak ada. Apa data yang
sudah kuambil tidak cukup!” Shatoshi kemudian panik lagi.
“tenanglah (Aku heran kenapa dia sangat tenang membuka data pribadi
orang di tempat umum)” Ryuushi berusaha menenangkan Shatoshi yang strees karena
data yang dimilki tidak cukup.
“Kalau begitu aku pergi dulu!”
“Mau kemana? Sebentar lagi masuk”
“cari data yang belum cukup!”
Kemudian Shatoshi berlari dan meninggalkan Ryuushi.
“Haaah.”
Beberapa menit kemudian.
Diiing Dooong....
Guru mata pelajaran masuk kedalam kelas.
“Semuanya, sekarang kita akan mempelajari Bab 5. Hmm apa Niyazawa tidk masuk?” kemudian Ryuushi
mengangkat tangannya.
“Pak. Shatoshi pergi ke UKS sepertinya dia sedang tidak enak badan.”
“Baiklah, sekarang kita akan memulai pelajaran, Taka kamu baca duluan”
“Baik.....”
Berselang beberapa jam Akhirnya pelajaran selesai dan semua murid
meninggalkan kelas sekarang hanya tinggal Ryuushi yang didalam kelas.
“Sekarang dia ada dimana?” Ryuushi mengambil tas Shatoshi.
“Anu. Ryuushi?” seorang perempuan mendatanginya.
“Oh kamu?..”
“Aku Nina Mizuru dari kelas 2-B”
“Oh iya, ada apa?” Ryuushi tersenyum di depan gadis itu dan membuat
wajahnya mulai merah.
“Hmm anu begini....” tiba tiba perempuan itu memberikan sebuah surat
kepada Ryuushi.
“Hnn, Nina?”
“Aku sangat menyukaimu aku mohon terima surat ini” Perempuan itu
langsung menyatakan perasaannya kepada Ryuushi dan Ryuushi tersenyum dan
mengambil Surat itu dari tangan perempuan itu.
“Maaf aku menghargai perasaanmu,suratmu akan kusimpan baik-baik.”
“Haaah? be berarti...”
Perempuan itu langsung mengeluarkan air matanya.
“Aku bukan menolakmu, mungkin karena aku belum mengenalmu” Ryuushi
langsung mengelap air mata perempuan itu.
“Ryuushi?”
“Mungkin mulai sekarang kita bisa mulai mengena...” Tiba-tiba
Drrrrrrt Drrrrrt.
Hp Ruushi tiba tiba berbunyi.
“Pesan dari Shatoshi. Begini aku memberikan nomorku!” mereka mulai
bertukar nomor.
“Aku memiliki nomor Ryuushi” perempuan itu terlihat sangat bahagia.
“kalau begitu aku pergi dulu, sampai jumpa lagi” Ryuushi langung
berlari meninggalkan perempuan itu, saat Ruushi menuruni tangga tanpa disadari
ternyata ada yang mengawasinya.
“Hei Ryuu....” Dari lapangan sekolah Shatoshi memanggil Ryuushi sambil
berlari dan membawa laptopnya.
“Kemana saja. Tadi aku sedang mengalami masalah” Shatoshi membuka
laptopnya dan memperlihatkan sesuatu dudepannya.
“Aku sudah mendapatkan informasinya, dan kamu dapat masalah apa?”
“Perempuan yang bernama Nina Mizuru menyatakan perasaannya kepadaku.”
“Ditolak!” Shatoshi langsung mengangkat laptopnya.
“Dari sifatnya dia hanya manusia yang tidak bisa hidup tanpa orang
lain” Ryuushi terlihat sangat tenang sedangkan Shatoshi memeriksa Laptopnya.
“Sepertinya kamu benar. Nina Mizuru anak dari keluarga kaya raya dan
dia anak satu satunya dan sepertinya dia anak manja”
“Kalau begitu kita pulang” Ryuushi melempar tas milik Shatoshidan
ditangkap dan langsung memasukkan laptopnya.
“Karena besok hari minggu kurasa aku menginap dirumahmu.”
“Baiklah sekalian beritahukan aku Informasi yang kamu dapat”
“Hmmm.. Apa kamu tertarik dengannya?” Ryuushi langsung menendang kaki
Shatoshi.
“Aduh. Sakit Tahu!” Ryuushi
memalingkan wajahnya.
“karena aku hanya menghargai usahamu soalnya kamu sangat bekerja keras
untuk ini.(perempuan itu terlihat menakutkan)”
Saat mereka berjalan tiba-tiba dari belakang mereka berdua menyadari
ada yang mengikuti dari belakang
“Kamu menyadarinya, Ryuushi?”
“Terlalu mudah, biarkan saja. Eh didepan ada Toko sebaiknya kita
membeli makanan karena kita pasti bergadang.”
“Baiklah aku mau Kripik kentang!” Shatoshi mengangkat tangannya dengan
semangat dan mereka berjalan kearah Toko itu sambil diikuti seseorang dari
belakang.
“Sepertinya dia sudah masuk, sebaiknya kita cepat, Ryuushi!” Tenang
saja Ryuushi tersenyum dan mereka berdua mengambil banyak makanan dan minuman
untuk acara mereka berdua.
“Terima Kasih silahkan datang kembali” mereka berdua langsung keluar
dari toko tersebut saat didepan toko mereka berdua saling melihat dan
menganggukkan kepala mereka.
“1 2 3, Lari” Shatoshi memberi Isyarat dan mereka
langsung berlari dan langsung sembunyi di balik mobil yang parkir.
“Hah!” Orang yang misterius itu terkejut dan langsung keluar dari toko
tetapi kehilangan mereka berdua.
“Coba lihat situasi Shatoshi?” Shatoshi mengangkat kepalanya dan melihat orang yang misterius tersebut dan
Orang yang mengikuti mereka langsung pergi.
“Haaah akhirnya dia pergi. hahahahaha” Shatoshi langsung tertawa.
“hahahahaha, ingin mengikuti kita?” Ryuushi juga ikut tertawa.
“Mulai dari dulu tidak ada yang bisa menemukan kita kalau main petak
umpet hahahaha” mereka langsung berjalan pulang kerumah Ryuushi sambil tertawa.
Beberapa menit kemudian, akhirnya mereka berdua sampai.
“Sangat sepi, padahal 3 bulan yang lalu jika sampai dirumahmu. pasti
adik perempuanmu berlari kearahmu dan langsung melompat.”
“kamukan sudah Tahu, Adikku ikut sama kedua orang tuaku karena ayahku
dipindahkan untuk kerja keluar kota”
“Aku sudah Tahu, tetapi tetap saja Rumahmu sangat sepi, karena itu aku
sering kerumahmu untuk menemanimu” mereka berdua berjalan keruang tamu dan
meletakkan semua yang mereka beli.
“sebenarnya dia itu siapa sangat mencurigakan?” Ryuushi kemudian
bertanya sambil membuka bungkus makanan dan memakannya.
“Menurut dataku dari proporsinya dia itu wanita tingginya 152 cm
karena dia pakai Jaket dan topi aku tidak tahu ciri-cirinya lebih lanjut.”
“Hmmm mungkin suatu hari nanti kita bisa menangkapnya” Ryuushi
mengambil remote tv dan menyalakan tv, kemudian dia bersandar sambil memakan
Kripik.
“Menangkapnya, aku juga penasaran.” Shatoshi pergi kedapur mengambil
gelas.
“Jika dia mengikuti kita lagi, kita langsung mengatur rencana”
Shatoshi menuangkan minuman kegelas dan memberikannya kepada Ryuushi
“iya, ini tehmu, oh iya sekalian ini informasinya” Shatoshi mengambil
Laptopnya dan memperlihatkan data yang telah dia temukan.
“Dulu smp dia sama seperti smp kita.”
“Lalu apa masalahnya.” Ryuushi terlihat tidak perduli dan tetap
melihat kearah tv.
“Lalu aku pergi ke smp kita dulu, apa kamu ingat waktu kita disuruh
untuk menulis keinginan kita di masa depan?”
“ingat tapi aku lupa apa yang kutulis waktu itu.” Ryuushi mengambil
satu bungkus kripik dan membukanya karena
makanannya yang sebelumnya telah habis.
“Guru disana mengatakan kalau Usukawa dimasa depannya akan menikah
dengan lelaki yang berada dikelasnya” Tiba-tiba Ryuushi terlihat aneh.
“(Sialan jangan-jangan?!).......”
“Ada apa, Ryuushi?”
“Tidak sepertinya kripik ini tidak terlalu pedas”
“saat aku menanyakan namanya, guru disana tidak mengatakannya tetapi
saat menceritakannya dia tertawa.” Lalu Ryuushi menoleh kearah Laptopnya dan
melihat data-data tentang perempuan itu.
“Ahhh... bagaimana jika kita pergi besok”
“Kemana?” shatoshi terlihat bingung.
“Tenang saja sepertinya aku mengetahui sesuatu, heheheh” Ryuushi
tersenyum sepertinya akan ada sesuatu yang menarik.
“Baiklah, seperti biasa Ryuu, sepertinya ini akan sangat menarik” Shatoshi tersenyum dan berpikir pasti akan
menyenangkan.
“Shatoshi. Ini akan menarik.”
Sepertinya Ryuushi sudah merencanakan sesuatu dan Apa yang akan
terjadi besok?
Besok Hari kemudian....
“Huaaah” Shatoshi kemudian bangun dan dia melihat kearah jam
“Sudah jam 9, Hoi bangun Ryuushi” Shatoshi membangunkan Ryuushi
walaupun dalam keadaan yang masih ngantuk.
“Hmmm..” Dia terlihat setengah sadar.
“seperti bangkit dari kematian. Hei sudah jam 9” Ryuushi kemudian
berdiri
“kita Cuma tidur selama 4 jam, seharusnya kamu tidak mengajakku untuk
bermain karena kamu pasti kalah, Shatoshi” Kemudian Shatoshi berbaring kembali
karena sangat ngantuk
“Itu salahmu sendiri tidak mau mengalah, kejam” Ryuushi membereskan
sampah sampah bekas makanan mereka tadi malam karena mereka tidak tidur dan
hanya bermain game online.
“Hei Shatoshi, bangun dan mandi sana kita akan pergi” kemudian
Shatoshi bangun seperti mengangkat beban.
2 jam kemudian mereka berdua keluar dari rumah dan mulai berjalan.
“Hei Ryuushi sebenarnya kita akan kemana?”
“Tenang saja, ikuti saja” Shatoshi melihat wajah Ryuushi terlihat
senang seperti dia sudah melihat masa depan.
Dan beberapa saat kemudian disaat mereka berada di kota mereka mampir
kesebuah Cafe.
“aku mau pesan dua kopi”
“Baiklah dua kopi, mohon ditunggu sebentar”
Beberapa lama kemudian seorang pegawai membawa dua gelas kopi
“Silahkan”
“terima kasih” Saat mereka berdua minum saat Shatoshi melihat kearah
jendela dia sepertinya melihat seorang perempuan dia menutup wajahnya dengan
topi supaya wajahnya tidak terlihat
“Apakah dia yang kemarin sore?”
“Sepertinya memang dia, Akan kuberitahu sebuah rencana”
“Apa rencanamu,Ryuushi?”Ryuushi kemudian langsung menghabiskan
minumannya.
“Saat kita keluar kita akan berjalan kesebuah toko yang ada disamping
cafe ini, lalu kita sembunyi disamping pintu masuk”
“Lalu setelah itu apa?” Shatoshi terlihat sangat serius.
“Saat perempuan itu masuk dia pasti masuk sampai kebagian tengah”
“benar juga, karena bagian tengah sangat mudah melihat orang yang
berbelanja”Shatoshi langsung menghabiskan minumannya
“saat dia berjalan kebagian tengah dia pasti tidak melihat kebelakang,
kita gunakan kesempatan itu keluar dari pintu” Kemudian Shatoshi berdiri.
“Baiklah Ayo” kemudian mereka keluar dari cafe tersebut dan langsung
menuju ke toko yang berada di sebelahnya dan kemudian masuk, kemudian Perempuan
yang mengikuti mereka ikut masuk kedalam toko itu.
“Dia masuk, sekarang Ryuushi.” Ryuushi mengangguk.
Pada saat Perempuan itu menuju kebagian tengah tanpa disadari mereka
berdua sudah keluar dari toko itu dengan santai.
“Hahahaha” Ryuushi langsung tertawa.
“Dasar sudah dua kali dia dibodohi, hahahaha” Mereka kemudian berjalan
sambil tertawa.
“Shatoshi apa kamu ingat alamat Usukawa Ruru?”
“Ingat, 15 menit jika kita berjalan. Ada apa?”
“Kita akan kesana” kemudian Shatoshi menyadari maksud dari Ryuushi
kemudian dia tersenyum.
Sesaat kemudian
“Kita sampai ini rumahnya, Ryuushi”
“(Tertulis Ushukawa).....” Ryuushi melihat Nama keluarga yang tertulis
di sebuah pagar.
Tiiing Nooong....
Ryuushi menekan bell dan beberapa saat kemudian pintu rumah terbuka.
“Iya, ada apa?” Seseorang wanita membuka pintu tersebut.
“apa Usukawa Ruru berada dirumah?”
“Ohh temannya Ruru, maaf Ruru sedang diluar, mungkin ada yang bisa ibu
bantu?” kemudian Ryuushi mengeluarkan sesuatu dari kantungnya.
“(sebuah Amplop sejak kapan?)” Shatoshi terlihat bingung.
“Tolong Berikan ini kepada Ruru, ini surat yang penting dari sekolah”
“(Dewa pembohong sepertinya sedang berada disampingnya)” Shatoshi
menahan ketawa saat melihat Ryuushi berbohong.
“Baiklah. nak?”
“Nama saya Miyazawa Shatoshi” Shatoshi terkejut mendengar Ryuushi
menyebutkan namanya
“Hei Ryu.. Aduh!” Saat Shatoshi
memanggil namanya Tiba tiba Ryuushi menginjak kakinya sedangkan ibu dari
keluarga Usukawa jadi bingung.
“Baiklah Nak Shatoshi akan saya berikan kepada Ruru setelah dia
pulang”
“terima kasih kalau begitu kami pergi dulu, ayo Kiri!”
“(sialan namaku pun jadi samaran) Iya iya” Shatoshi hanya bisa pasrah.
Dan kemudian mereka berjalan
“Ryuu, sebenarnya isinya apa dan sejak kapan kamu mengisinya?” Ryuushi
tersenyum
“Apa kamu tidak tahu waktu kita menuju cafe aku mengangkat telepon
genggamku?”
“Iya, bukannya kamu sedang mencari sinyal?”
“bukan selain itu ini dikota tidak mungkin tidak ada sinyal”
“Iya ya hehe” Shatoshi tersenyum polos.
“sebenarnya aku memfoto diri kita dan dia terkena kamera karena dari
pagi kita sudah diawasi” Shatoshi tiba tiba berhenti dan mulai berpikir.
“Jadi waktu kita ketoko foto kamu mencetak foto itu”
“iya karena kamu hanya menunggu di depan jadi kamu tidak lihat apa
yang kulakukan.”
“Jadi ternyata
benar kalau Usukawa Ruru yang mengikuti kita. Hahahaha (seperti biasa
mengesankan)”
Shatoshi berjalan sambil tertawa sangat kuat dan banyak orang yang
memperhatikannya.
Setelah mereka
pergi jauh tidak lama kemudian Usukawa Ruru pulang kerumahnya.
“Aku pulang!” saat
sedang melepas sepatunya kemudian ibunya datang
“Ruru, tadi temanmu
datang dan memberikan ini,ibu tidak tahu apa isinya”
“Teman?.” Ruru terlihat bingung
dan mengambil
“Kalau tidak salah namanya...Miyazawa Shatoshi” Ruru terlihat bingung
“(Miyazawa Shatoshi siapa?) aku kekamar dulu” Ruru pergi kekamar san
pada saat dia berada dikamar dia membuka isi dari amplop tersebut.
“A-apa!?” Ruru sangat terkejut ternyata penyamarannya selama ini
terbongkar, di foto tersebut terlihat
Ryuushi tersenyum di foto itu dan terlihat juga gambar dirinya yang sedang
mengikutinya dan Shatoshi dari belakang.
Keesokan harinya...
“Hei bangun Shatoshi” Ryuushi berusaha membangunkan Shatoshi tetapi
Shatoshi tidak mau bangun.
“sebentar lagi..”
“Dasar.. kalau begitu aku siap-siap dulu”
Beberapa saat kemudian setelah Ryuushi selesai mandi dan memakai
pakaiannya dia pergi kedapur dan langsung mulai memasak.
“gehem huff huff” Shatoshi langsung terbangun sambil mengendus aroma
dari masakan Ryuushi, dan dia langsung pergi menuju dapur.
Pada saat Ryuushi sedang memasak tiba-tiba Shatoshi memeluknya dari
belakang
“Ahh!” Ryuushi terkejut.
“Masak apa hari ini, sayang?” kemudian Ryuushi berbalik arah dan
langsung memukul Shatoshi dan membuatnya terbang sampai menembus Rumah.
“Jangan bercanda dan aku bukan pecinta sejenis!” Ryuushi terlihat
sangat marah, Shatoshi langsung berdiri
“Maaf, aku hanya bercanda tapi wajahmu terlihat merah, jangan jangan
kamu?” tiba-tiba Wajah Ryuushi memerah terlihat seperti wanita yang sedang
dirayu dan membuat Shatoshi tertawa.
“Sialan, jangan berpikiran yang aneh!!” Ryuushi mengejar Shatoshi
dengan wajah yang menakutkan, beberapa saat kemudian saat Shatoshi tertangkap
dan Ryuushi menarik rambutnya seperti mencabut rumput dia tersadardan melihat
jam.
“Gawat kita tidakakan sempat, Dan Shatoshi mandi dulu.” Ryuushi
langsung menuju kekamar mandi sambil mengangkat Shatoshi dan langsung
melemparnya kedalam kamar mandi.
Dalam waktu 15 menit mereka berdua sudah siap dan mereka berdua
langsung berlari menuju tempat
pemberhentian bus, setelah sampai mereka langsung menaiki bus yang berhenti.
“Haaah jika bukan karena kamu kita tidak akan terlambat!”
“eeh? Maaf maaf . tadi sudah kubilang aku hanya bercanda” Melihat
wajah Ryuushi Shatoshi terlihat terdesak.
15 menit kemudian Akhirnya mereka berdua tiba disekolah dan terlihat
gerbang sudah ditutup.
“Kalau begini. Ryuushi kita mulai” Ryuushi sangsung mengangguk seperti
mereka sudah merencanakan sesuatu.
Dan ditempat lain terlihat Ruru sedang mendengar guru yang berbicara
di depan dan tiba-tiba dia teringan dengan foto ang kemarin dan membuat
tangannya gemetaran.
“Usukawa Ruru.” Tiba-tiba guru memanggil namanya.
“I-iya” Langsung berdiri
“Apa kamu sedang tidak enak badan? Apa perlu dibawa ke UKS”
“tidak perlu, aku sehat kok”
“Baiklah kalu begitu kita lanjutkan pelajaran kita” guru tersebut
mulai berbicara kembali.
Kemudian Ruru melihat kearah
jendela dan dia sangat terkejut saat melihat Ryuushi dan Shatoshi berada di
depan gerbang.
“(Ryuushi!)”
Kemudian Ryuushi dan Shatoshi menghadap kesebuah pohon yang berada
disamping pagar.
“Ryuushi aku pertama, dan jika penjaganya sudah tidak ada akan ku beri
sebuah tanda”
“Baiklah, lakukan dengan cepat” Shatoshi memanjat pohon itu dan
kemudian melompat keatas pagar dan langsung turun dengan perlahan supaya tidak
terlihat guru tetapi mereka tidak sadar ternyata mereka sedang dilihat oleh
Ruru
“(dia memanjat pohon apa yang sedang mereka lakukan ?)” kemudian Ruru
lebih terpaku melihat Ryuushi yang sepertinya sangat tenang.
“Sst. Ryuus sudah aman”
Ryuushi langsung mengambil jarak dan langsung berlari kearah pohon
tersebu dan langsung memegang tangkai pohon tersebut dan langsung menaikinya
lalu tanpa pikir panjang dia langsung melompat dan melewati pagar dan langsung
mendarat dengan keras
“Ryuu, kalau begitu kita langsung masuk dari pintu belakang (untungnya
guru sedang mengajar supaya lebih aman lebih baik dari pintu belakang)”
“Baiklah” mereka berdua langsung berlari.
Sedangkan Ruru yang melihat mereka berdua tiba tiba wajahnya merah dan
asap keluar dari kepalanya saat melihat aksi dari Ryuushi saat melompat.
“Ruru?” kawan yang berada di sebelah bangkunya sangat bingung dan
sedikit Khawatir melihatnya.
Dan beberapa menit kemudian mereka Akhirnya sampai didepan kelas.
“hei Ryuushi, kenapa kita tidak Ke atas gedung sekolah?”
“Apa kamu tidak ingat guru lebih sering keatas untuk mengawasi murid
yang mungkin sedang bolos”
“tetapi kita sudah terlambat hampir setengah jam”
“tenang sekarang guru yang mengajar Bu Ariella Shimono”
“Oh iya guru yang masih muda itu, kalau ada kamu kita akan selamat”
Shatoshi terlihat lega tetapi Ryuushi terlihat berbeda.
“Kita? Aku yang tidak selamat” Ryuushi mengingat beberapa waktu yang
lalu Ibu guru Ariella Shimono terus menyuruhnya untuk kekantor untuk
membantunya berbagai pekerjaan.
“Untungnya ibu Shimono tidak terlalu sering menggunakan buku dalam
mengajar” Shatoshi tidak membawa buku mata pelajaran karena Dia menginap
ditempat Ryuushi dan tidak membawa buku untuk hari senintetapi buku pelajaran
minggu lalu.
“Kalau begitu kita masuk” Ryuushi mengetuk pintu dan membukanya semua
murid langsung melihat kearah mereka dan juga ibu guru Ariella Shimono juga
melihatnya dan langsung menuju kearah mereka berdua.
“(Sial!)” Ryuushi mulai kebingungan sambil melihat kearah Shatoshi,
tetapi Shatoshi berkedip seperti mengatakan untuk Berjuang.
“Ryuushi, Miyazawa kenapa kalian berdua bisa terlambat?” Shatoshi
langsung menoleh kearah lain sedangkan Ryuushi sedang berpikir.
“Seperti ini bu Shimono, semalaman Shatoshi membantu saya untuk
membereskan kiriman dari kedua orang tua saya karena kirimannya sangat banyak
dan sampai pada malam hari”
“Oh jadi begitu, kalau begitu kalian berdua boleh duduk tetapi nanti
pulang sekolah kamu datang kekantor saya” tiba-tiba wajah Ryuushi mulai pucat.
“B-baik bu” kemudian mereka berdua menuju bangku masing-masing dan
pelajaran dimulai.
Diiing Dooong
Bell Istirahat berbunyi.
“Ahhh. Sialan seharusnya kita tidak usah masuk sekolah hari ini”
Ryuushi terlihat sangat menyesal.
“Ryuu, sudah kubilang seharusnya kita bolos, memangnya kenapa kita
harus masuk hari ini?”
“Sebenarnya Aku ada rapat pada Hari ini” Ryuushi terlihat kelelahan
saat memikirkan pekerjaan dia hari ini.
“Oh iya, yah apa boleh buat kalu begitu”
“hm iya, ya apa boleh buat karena aku menjadi ketua Osis. Oh kurasa
saatnya aku pergi dulu, Shatoshi” Kemudian Ryuushi langsung pergi keruangan
Osis.
Berselang 15 menit Akhirnya rapat Osis selesai.
“Sampai jumpa minggu depan, Ketua”
“Yoo” kemudian semua Anggota Osis keluar dan yang tertinggal Ryuushi
dan seorang perempuan yaitu Wakil ketua Osis.
“Ketua, Anda harus menandatangi Proposal untuk Untuk Festival 2 minggu
kedepan” Perempuan itu menunjukkan Proposal tersebut dan Ryuushi menandatanginya.
“Kalau begini ok, sekalian urus Biaya pengeluaran untuk Festival
Sekolah nanti”
“Baik”
Diiing Doong
“Sepertinya sudah bell pelajaran kedua (Seharusnya kita Rapat saat
pulang sekolah)”Ryuushi jadi teringat tentang Bu Ariella Shimono yang
menyuruhnya kekantornya saat pulang sekolah.
“Kalau begitu aku pergi, Ketua”
“Hm. Kurasa aku juga”
Pada Saat Ryuushi keluar Terlihat Usukawa Ruru memperhatikannya dari
jauh.
“Ahh Akhirnya sampai juga”
“Hei seperti baru bebas dari Lorong berhantu”
“Shatoshi, Perempuan itu terus mengawasiku” Shatoshi langsung memegang
pundak Ryuushi, lalu pada saat yang sama guru memasuki Ruangan
“Baiklah sekarang kita mulai pelajarannya” Semua murid membuka bukunya
kecuali Shatoshi.
“Aku lupa bawa, boleh berbagi?” Shatoshi memohon kepada Ryuushi
“Baiklah” Shatoshi langsung menempelkan mejanya dengan meja Ryuushi.
Selama pelajaran tersebut tidak terasa akhirnya bell pulang berbunyi.
“Baiklah sampai disini dan juga Miyazawa Shatoshi jangan lupa membawa
bukumu lagi”
“Baik pak” beberapa murid menertawai Shatoshi.
“Shatoshi kurasa aku akan ke kantor Bu Shimono”
Shatoshi langsung memberi Hormat kepada Ryuushi.
“Berjuanglah”
“(Sialan!) Cih” Ryuushi langsung pergi.
“Baiklah sekarang kurasa aku harus pulang”
Pada saat Shatoshi keluar dari kelas dia melihat Ruru sepertinya
sedang menuju ketempat Ryuushi berada.
“(ternyata dia sangat merepotkan)”Shatoshi pergi mengikuti Ruru.
“Sat dia keluar dari kantor aku akan menangkapnya hehehehe” Ruru
terlihat sangat senang <<<<<<<
“Aku mendengarnya loh” Pada saat Shatoshi hampir memegang tangannya
tiba-tiba Hp Shatoshi bergetar.
Drrrrrt Drrrrt.
Shatoshi langsung mundur sambil membuka Hpnya dan ternyata sebuah
pesan dari Ryuushi yang tertulis
“Shatoshi tolong aku keluar dari sini,
dari tadi Bu Shimono menanyakan tentang kehidupanku dan dia menayakan apa aku
sudah memiliki pacar, paling seramnya dia sedang bercerita tentang dirinya.
Tolong!”
“(sepertinya dia mau melamarmu.) Baiklah akan kubantu tunggu saja aku
ada rencana” Shatoshi langsung berjalan ke kantor guru seperti tidak terjadi
apa-apa dan melewati Ruru.
“........” Ruru terlihat bingung.
“Sedang apa kamu disini, terlihat seperti menyelinap”
Kemudian Ruru langsung berdiri
“Tidak. Tidak ada apa-apa” Ruru langsung pergi, tidak jauh dari tempat
Shatoshi pada saat menuju tangga dia melihat sesuatu dilantai dan mengambilnya.
“(Rencana pengusiran Sukses sekarang rencana penyelamatan)”Shatoshi lalu
mengetuk pintu ruangan guru dan langsung masuk kemudian dia berjalan kearah
Ryuushi berada dengan Bu Shimono.
“Ada perlu apa?”
“(Aku tidak mahir berbohong) Begini Bu aku butuh bantuan Ryuushi untuk
menemukan Novel milikku” Shatoshi menatap mata Ryuushi dan berkedip.
“Novel. apa penting untuk Ryuushi?” Ibu guru berbicara sambil
menggeser kursinya mendekat kearah Ryuushi.
“(Memangnya ceritamu lebih penting dari paa keselamatanku?)” Ryuushi
sedikit kesal
“Didalam novelku ada uang saku milikku selama satu bulan” tiba tiba
Ryuushi melihat kearah Shatoshi sambil berpikir dan Shatoshi melihatnya.
“Kalau begitu ibu akan menemani kalian berdua untuk mencarinya”
Ryuushi dan Shatoshi merasakan sedikit kecurigaan bu Shimono.
“Baiklah Bu” kemudian mereka bertiga berjalan menuju kelas.
“Jadi bagaimana bisa hilang?” Ibu guru Shimono langsung bertanya.
“Pada saat aku mau pulang aku berjalan menuruni tangga”
“Saat menuruni tangga aku terjatuh”
“Bagaimana bisa kamu terjatuh Miyazawa?” Bu Shimono jadi bingung
“Karena saya ada urusan jadi saya berlari”
“Dasar bodoh” Ryuushi dan Bu Shimono mengatakannya bersamaan sedangkan
Shatoshi hanya tersenyum.
“Kalu begitu kita kesana” Ryuushi mengajak mereka berdua kemudian
mereka berjalan ketempat Shatoshi terjatuh walaupun itu hanya Alasan.
“Setelah dari sini bagaimana kamu bisa mengetahui kalau Buku Novelmu
hilang”
“karena Novel itu aku letakkan di tasku mungkin karena tasku lupa
kututup mungkin terjatuh”
Bu Shimono jadi bingung.
“yang saya tanya bagaimana kamu bisa tahu bukumu hilang?” Bu Shimono
terlihat seperti kehabisan kesabaran sedangkan Ryuushi hanya diam saja
“(itu hanya Alasan tidak mungkin dia beneran menjatuhkan buku yang
berisi uang dengan sengaja)” Shatoshi langsung mendekati ryuushi dan berbisik
ditelinganya.
“bagaimana hebatkan?”
“lumayan, tapi bagaimana kalau Bu Shimono tahu kalau itu hanya
kebohongan?”Shatoshi kemudian tersenyum
“tenang saja itu beneran kok”
“Apaaaa!” Ryuushi terkejut
“Ada apa?” Bu guru bingung karena Ryuushi berteriak
“(kalau begitu) apa ada orang lain berjalan kearah sini?” Ryuushi
langsung menjadi serius
“hmm. Ada Dia” Ryuushi langsung mengerti siapa yang dimaksud dengan
Dia.
“Kalau begitu ikuti aku, kita menuju kekantor konseling” mereka
langsung berjalan menuju kantor guru Konseling.
“Untuk apa kita menuju kantor pak Murataka?” Bu guru Shimono langsung
bertanya.
“Shatoshi, Aku lupa jam berapa pak Muratakapulang?” Shatoshi langsung
membuka Laptopnya saat berjalan.
“Hm. Karena sekarang hari senin pak Murataka selalu pulang jam 5 sore”
Bu Shimono menjaga jarak saat melihat Shatoshi menyimpan semua data orang di
Laptopnya.
“bagaimana bisa kamu memiliki semua datapak Murataka” Bu guru Shimono
langsung bertanya saat melihat data pak Murataka di laptopnya lengkap.
“Hm. Karena aku seorang Data Base aku hanya melengkapi semua informasi
yang mungkin di butuhkan Oleh Ryuushi” Bu Guru Shimono langsung merasa takut
saat melihat mereka berdua
“Apa benar itu Ryuushi?”
“80% benar”
“jadi 20% nya bagaimana?”
“Sisanya tidak semua orang didatanya kuperlukan, tapi tenang saja
tidak kugunakan untuk yang jahat-jahat” melihat wajah Ryuushi sedikit
menyeramkan Bu Guru Shimono menjaga jarak saat berjalan.
“kita sudah sampai”
“Ryuushi kenapa kita kesini bukannya menemui orang yang menemukannya
langsung”
Shatoshi sedikit bingung dengan Ryuushi
“tenang saja” kemudian Ryuushi mengetuk pintu kemudian membukanya.
“Hm Ada apa? Dan juga Bu guru Shimono?”
“begini pak, Saya ingin mengambil Novel yang didalamnya juga ada uang,
tadi diberitahukan kepada saya kalau dia memberikannya kepada bapak.”
“(Sopan sedikit Ryuushi, dan juga bagaimana mungkin dan juga caramu
bicara seperti dia sudah memberitahumu)”
“(Apa yang harus kubilang bagaimana ini Ryuushi tidak boleh berbohong
dan juga apa kalimat itu diperlukan, dan juga apa benar sudah ada disini)” Bu
guru Shimono jadi cemas.
“Oh iya, tadi ada yang menitipkan Novel dan juga katanya ada isini
yang penting tapi tidak bapak buka langsung saya simpan”
Pak Murataka membuka laci mejanyanya dan mengambil Novel tersebut dan
memberikannya kepada Ryuushi.
“Oh, Terima kasih banyak pak”
“Kalau begitu kami permisi dulu pak” Shatoshi permisi dan mereka
langsung keluar, saat mereka berdua sudah keluar tiba tiba pak Murataka
memanggil Bu Shimono.
“Bu Shimono, selagi Ibu ada disini saya ingin memberikan Surat ini
dari kepala sekolah”
Bu Shimono mengambil surat itu tetapi dia terlihat bingung.
“Ini surat apa?”
“Itu surat pemberitahuan untuk Rapat minggu depan”
“Baiklah akan saya beritahukan keguru yang lain”
“Hm, Baiklah kalau begitu”
Mereka bertiga langsung pergi meninggalkan Kantor Konseling
“Terima kasih telah menemukannya, sepertinya isinya tidak hilang”
Shatoshi memeriksa Uang yang ada didalam Novel lalu memasukkan Novel dan uang
tersebut kedalam tasnya.
“Dari mana kamu tahu bahwa Novel yang berisi uang itu akan
dikembalikan, Ryuushi?”
“Karena kami berdua mengenal orang yang menemukannya”
“Dan Ibu mau tanya, kenapa tadi kamu bicara begitu kepada Pak guru Murataka?”
“..........” Ryuushi langsung melihat kearah Shatoshi
“(jangan menatapku) sebenarnya Ryuushi itu sangat tidak percaya dengan
orang kecuali saya”
“(Itu karena kau Data Base tidak bisa membuat Informasi Palsu)”
“ Jadi karena itu dia berbicara seperti itu Barusan”
“(Dia berpikir, Kalau begitu ini saatnya)Kalau begitu kami permisi
pulang” Shatoshi kemudian pamit
“Saya juga permisi” Ryuushi mengikuti Shatoshi untuk permisi pulang.
“Baiklah Hati-hati dijalan, tetapi Ryuushi akmu bisa percaya dengan
ibu kok”
“haha Baiklah (Tidak akan)” kemudian mereka berdua pergi sedang kan Bu
Shimono merasa melupakan sesuatu.
“Sepertinya aku melupakan sesuatu”
“Ryuushi sebaiknya kita berlari”
“iya” mereka berdua berlari dengan cepat dan menjauh dari Sekolah,
Saat Bu Shimono sampai kekantornya dia baru ingat.
“Ahh, Aku belum selesai bercerita!”
Saat mereka berdua berjalan pulang mereka di hadang Oleh Usukawa Ruru,
saat Ryuushi Mundur satu langkah perempuan itu maju satu langkah saat Ryuushi
melangkah kekiri Ruru ikut melangkah kekiri dan juga pandangannya terlihat
menyeramkan seperti ingin menangkap Ryuushi.
“Ryuushi sepertinya ini bahaya”
“(Apa yang harus kulakukan sepertinya aku tidak bisa menghindar) Anu.
Ada perlu apa”
“Aku tidak akan melepaskanmu, hehehe” Wajahnya sangat menakutkan.
“Ii ih (Menyeramkan)” Saat Ryuushi melihat kearah Shatoshi.
“Ma-maaf Sepertinya aku duluan pulang Ryuushi (Wajahnya seperti Hantu,
Aku masih sayang sama nyawaku)” Shatoshi langsung berlaridengan kencang saat
Ryuushi ingin mengejarnya Ruru menghalangi jalannyadan membuat Ryuushi mundur
beberapa langkah sedangkan Ruru maju beberapa langkah.
“Usukawa?”
“Ruru!”
“Apa?”
“Panggil aku Ruru”
“Ru-Ruru Kenapa kamu sepertinya sangat Aneh?”
“Aku tidak terlihat Aneh, hehehe” Wajah ruru yang tersenyum sangat
menakutkan dan membuat Ryuushi takut dan dia tidak bisa apa-apa saat Shatoshi
kabur menyelamatkan diri.
“Ja-Jadi ada perlu apa denganku?”
“Apa kamu ingat tentang 2tahun lalu?”
“2 tahun lalu?” Ryuushi betanya sambil mundur lagibeberapa langkah dan
Ruru mengikutinya.
“Saat kamu melamarku untuk selalu bersama.”
“Maaf sepertinya kamu salah orang, Aku tidak ingat kalau kita kenal 2
tahun lalu”
“Kamu sudah berjanji dan aku kembali kekota ini hanya untukmu,
sekarang menyerahlah” Tiba –tiba Ruru mengambil sebuah kotak kecil dari
kantongnya.
“Ruru apa itu?”
“Ini cincin pernikahan kita, kita akan selalu bersama, menyerahlah dan
terima cincin ini hehe” Ryuushi menjadi sangat takut
“Tidaak!!” Ryuushi langsung berlari dengan cepat tetapi diikuti oleh
Ruru.
“Berhenti!” Ryuushi melihat kebelakang Ruru mengikutinya dia langsung
menambah kecepatannya.
“Tidak akan! (Apa ini akibat saat aku membohonginya Waktu itu?)”
Ryuushi terus dikejar-kejar oleh Ruru sedangkan ditempat Shatoshi
berada dia sedang berhenti ditempat penjualan Ice cream.
“Akhirnya selamat. Pak Es rasa Coklat satu”
“Ini Es nya ”
“Okay”
-Shatoshi-
Tiba tiba terdengar suara yang sangat pelan.
“Seperti ada yang memanggil?” Shatoshi terus melanjutkan makan Es nya.
“Shatoshi” Suara itu semakin medekat, dan Shatoshi melihat dari
kejauhan ada orang yang berlari
“Itukan seperti...”
“Shatoshi tolong!” Shatoshi melihat Ryuushi berlari dan tiba-tiba dari
belakangnya Ruru sedang mengejarnya.
“Ryuushi!?” Shatoshi langsung berlari.
“Tolong!” Ryuushi terlihat ketakutan.
“Tidak akan aku lepaskan. hehehehe”
“Tidak, aku tidak ingat kita pernah kenal. Ryuushi tolong!” Ryuushi
menambah kecepatannya dan menyusul Ryuushi.
“jangan ikuti aku Shatoshi!”
“Tidak”
“Sebaiknya menyerah saja, Ryuushi dan terimalah cincin ini”
“(Situasi ini sepertinya bahaya)Ryuushi kalau begitu kita gunakan
Rencana Burung Hantu” Ryuushi langsung tersadar akan sesuatu dan Ryuushi
mendekat kesamping Shatoshi.
“Hei sadar, itu rencana sewaktu kita masih anak-anak”
“lebih baik kita coba dari pada Kamu dalam bahaya” Ryuushi melihat
kebelakang dan Ruru masih memasang wajah tersenyum dan membuat Ryuushi
merinding
“(Perempuan ini sangat menakutkan) Baiklah!”
“1. 2. 3 ! Berlari” Ryuushi dan Shatoshi kemudian
berlari ke tempat Pusat perbelanjaan.
Mereka berdua masuk kesebuah Mall
“Tidak akan lolos, itu dia” Ruru melihat Ryuushi masuk kedalam Mall
dan mengejarnya
“Sepertinya di tempat ini tidak ada” kemudian mereka berlari lagi
kepintu keluar.
“Sepertinya dia masih mengejar kita, kurasa Rencana Hilang dalam
bayangan akan gagal”
“Ryuushi tenang Burung hantu tidak pernah gagal kita pasti berhasil
(Mungkin)”
“Dari wajahmu tertulis mungkin!”Ryuushi semakin cemas
“Pokoknya kita pergi ke mall sebelah sepertinya hari ini ada disana”
Mereka berdua berlari kedalam
mall itu dan ternyata benar.
“Kita pasti berhasil, Tempat yang disebut Event Cosplay” mereka berdua
langsung masuk ketempat penyewaan costum.
“Dia pati disini aku akan
mendapatkannya.” Ruru mencari dan tiba-tiba dia memanggil seseorang Pria
yang ikut dalam Event kemudian orang itu berbalik dan dia memakai topeng.
“...........”
“Maaf apakah Anda melihat dua orang berlari disekitar sini dan juga
mereka berpakaian Sekolah”
“No”Pria tersebut menjawab sambil menggelengkan wajahnya.
“Maaf merepotkan.” Kemudian Ruru pergi keluar dari mall tersebut,
tetapi ternyata saat melepaskan Topengnya Pria itu ternyata adalah Ryuushi.
“Selamat, Shatoshi” Shatoshi kemudian mendatanginya sambil menggunakan
Costum seorang samurai.
“Sebaiknya kita pergi dari sini, Ryuushi” mereka mulai berlari
“Apa aku harus menginap dirumahmu?”
“Baiklah (Aneh. Sepertinya aku harus mencari Informasi lagi tentang
Usukawa Ruru)”
“(Sudah seminggu berlalu hidupku terus dihantui Oleh perempuan itu
dimana pun aku pergi dia pasti mengikutiku dan mengejarku bahkan yang lebih
seram dia mencoba memasukkan cincin pernikahan itu ketanganku, yang bisa
kulakukan Hanya berlari dan sembunyi Shatoshi sering mencari cara agar
perempuan itu menjauhiku.) Haaah....” Ryuushi terlihat lelah
“Ryuushi kamu terlihat lebih Kurus”
“Shatoshi, wajahmu juga menjadi cekung” Shatoshi juga terlihat lelah.
“Mencari cara agar jauh darimu”
“Mencari cara agar bisa menjauh dariku”
“Ryuushi, Shatoshi ada apa dengan kalian berdua?” Seorang murid
laki-laki satu kelas mereka mendatangi dan bertanya kepada mereka berdua karena
terlihat memprihatinkan.
“Tanabe.. tidak ada apa-apa” mereka berdua menjawab secara bersamaan.
“Tapi wajah kalian terlihat pucat?”
“itu karena aku dan Ryuushi tidak pernah tidur.”
“Iya... tidak pernah tidur”
“apa tidak sebaiknya kalian ke UKS?”
“Tidak perlu karena disini tempat teraman” Tanabe terlihat bingung.
“Amaan..” Shatoshi berbicara dengan ekspresi lemas.
“Merdeka...” Ryuushi juga ikutan seperti selamat dari kejaran hewan
buas walaupun terlihat sangat lelah, Tanabe semakin bingung melihat mereka
berdua
“Ryuushi tadi wakil ketua mengatakan sewaktu pulang sekolah kita akan
mulai rapat tentang minggu depan”
“Shatoshi sekarang hari apa?”
“Karena sudah satu minggu mungkin hari Senin...Selasa...?” Shatoshi
terlihat bingung.
“sekarang hari Rabu!”Tanabe terlihat menyerah melihat mereka berdua.
Diiing Dooong
Setelah bell berbunyi guru langsung masuk kekelas
“Sudah masuk. Ingat kita nanti akan mulai rapat”
“iya iya, aku mau tidur”
Kemudian Ryuushi membuka bukunya dan mendirikannya agar wajahnya tidak
terlihat guru.
“Oh iya, Bapak akan mengenalkan murid baru. Silahkan masuk”
Saat pintu terbuka semua siswa terkejut karena yang menjadi murid baru
itu adalah seorang perempuan.
“Wah dia cantik” Murid laki-laki langsung berdiri
“Sepertinya dia anak orang kaya”
“Apa iya?”
“Lihat dia memakai perhiasan
sepertinya itu sangat mahal” Semua murid memperhatikannya sedangkan
tetapi Ryuushi dan Shatoshi tidak mengetahui apa yang terjadi karena mereka
berdua tertidur.
“Perkenalkan nama Saya Victorique dan dipanggil Victorica”
“seperti nama orang dari negara Perancis”
“Iya,karena Ayah saya adalah orang Perancis berarti saya setengah
kewarganegaraan Prancis”
“Apa Victorique sekolah di perancis?”
“Iya lebih tepatnya di Lycee Louis-le-Grand”
“Apa dia itu anak bangsawan?”
“Itu dimana, apa kamu tahu?” beberapa murid mulai bertanya tanya.
“Tidak tahu?”
“itu nama Sekolah yang terkenal di negara itu sendiri”
“Waaah” merekasemua kagum karena ada orang dari luar negeri satu kelas
dengan mereka.
“Baiklah semuaya tenang, Victorique kamu sekarang duduk di depan
Ryuushi” saat Guru tersebut menunjuk kearah Ryuushi guru itu belum menyadari
Bahwa Ryuushi dan Shatoshi yang disebelahnya tertidur, Lalu Victorique berjalan
kearah mejanya, tetapi
“(Membosankan, mereka semua langsung terpesona melihat kecantikanku
hehehe)”Ternyata Victorique adalah orang yang sombong.
“Karena Victorique baru masuk kita akan mengulang bab yang kita
pelajari minggu lalu”
“Yaaaaah” semua murid langsung protes
“Jangan protes”
“Perkenalkan nama saya Tanabe”
“Salam kenal (Sepertinya dia bisa kugunakan untuk Informasi) anu..”
“Ada apa ? (Cantiknya)”
“Apa di kelas ini ada murid yang terpintar?”
Tanabe langsung menunjuk kearah Ryuushi yang kemudian membalikkan
perhatiannya kepapan tulis.
“Hai, Selamat pagi”
“.........” Victorique menyapa Ryuushi tetapi tidak ada jawaban.
“Percuma saja dia sedang bermimpi”
“Kenapa apa dia kelelahan belajar?”
“Tidak mungkin, dia semalam pasti habis bermain-main sampai pagi,
seperti biasa.”
“(Jika begitu tidak mungkin orang malas sepertinya bisa menyaingiku)
Apa dia murid berandalan?”
“Tidak, malahan dia sebenarnya orang terpintar di sekolah ini dan dia
adalah seorang ketua Osis”
“(Apa, bagaimana bisa apa dia ini salah satu manusia Ajaib)”
“Tanabe kalau merayu perempuan bukan disini!” guru langsung melempar
kapur kewajahnya.
“Maaf ” murid yang berada dikelas itu tertawa.
Beberapa jam kemudian Akhirnya bell istirahat.
“Ryuushi, Shatoshi!” Tanabe mulai membangunkan mereka berdua.
“Hm. Apa sudah selesai?”
“Shatoshi. Apa kamu masih di jembatan mimpi?”
“Tanabe, jangan sentuh bagian itu aku tidak tahan”
Tanabe langsung memukul kepala Ryuushi
“Aku tahu kamu sudah bengun dan jangan bercanda!”
“Maaf, aku hanya meniru Shatoshi”
“Cih, Oh iya perkenalkan ini murid baru dikelas kita”
“Salam kenal nama saya Victorique”
“Tidak usah formal didepan mereka berdua, Victorique”
“Victorique Murid pindahan (Wajahnya sepertinya menyembunyikan
sesuatu) nama aku Ryuushi Hasegawa dan yang di sebelah Shatoshi Miyazawa”
“Salam kenal Victorique” Victorique tersenyum.
“Shatoshi!” Ryuushi memanggil Shatoshi kemudian mereka saling melihat
dan Shatoshi mengambil laptopnya
“Oh iya, kamu sudah berapa lama di sini?”
“Hm kurang lebih 2 minggu. Itu” Viqtorique mulai bingung apa yang
sedang dilakukan Shatoshi
“Tenang saja aku menyuruhnya untuk menyelesaikan tugas dari rapat
Osis”
“Karena aku kurang tahu ada disini apa aku boleh memanggi nama kalian?
(Sepertinya Laki-laki ini bisa kumanfaatkan)”
“Boleh panggil saja Ryuushi dan dia..”
“Shatoshi” Shatoshi menjawab sambil tangannya tetap mengetik di
Laptopnya
“Karena dia masih baru dikelas ini apa kamu Ryuushi bisa menemaninya
keliling? (Aku masih harus mengingatkan Anggota Osis yang lain)”
Tiba tiba Ryuushi terkejut dan langsung berdiri.
“Tidak. Tidak.”
“Kenapa?”
“Ah ti-tidak kepalaku masih pusing mungkin karena Aku tidak tidur
beberapa hari”
“Haa ngapain saja kamu Ryuushi?”
“Urusan Pribadi, iyakan Shatoshi” Shatoshi kembali lemas
“Haaah, lebih tepatnya penyelamatan diri” melihat wajah mereka berdua
Tanabe jadi merasa sedikit kasihan
“Baiklah aku tidak akan bertanya lagi”
“Ryuushi......” tiba tiba terdengar suara bisikan dari pintu Kelas dan
Ryuushi mulai merinding tetapi karenadia pintar menyembunyikan ekspresinya
Ryuushi langsung membalikkan badan.
“(Dia tidak mungkin berani masuk, Oh iya) Tanabe karena aku masih
memikirkan Rapat nanti, sebaiknya kamu menyuruh wanita yang berada dipintu
untuk menemani Victorique” Tanabe melihat wajah Ryuushi seperti memohon
“Baiklah aku akan menuruhnya” kemudian Tanabe berjalan kearah Ruru dan
membawa Victorique bersamanya.
“Ryuushi sepertinya aman dan mereka sudah pergi” Ryuushi mulai tenang
dan kembali duduk dimejanya.
“Apa sudah dapat datanya” Shatoshi langsung memutar layar Laptopnya
“Sudah ini dia”
“Victorique dari data ini dia adalah anak bangsawa, cukup mengejutkan
dan juga foto ini)”
“Apa yang salah?”
“Bukan, di belakangnya sepertinya rumah yang sangat besar”
“benar, tetapi dia sekarang tinggal bersama ibunya dikota ini dan
mereka sudah membeli sebuah rumah didekat gunung yang jaraknya 3 jam dari
stasiun kota”
“Shatoshi sepertinya dia...”
“iya sepertinya perempuan ini.”
“Bukan urusan kita” Ryuushi dan Shatoshi saling menjawab secara
bersamaan.
“Ryuushi sepertinya kita harus makan” Shatoshi mengambil bekal makan
siangnya dan Ryuushi mengambil makan siangnya juga dan mereka mulai makan
bersama.
“Ahh sepertinya aku bisa bebas satu hari ini”
Dan begitulah tanpa disadari kehidupan satu harinya yang tenang
terlewatkan dengan cepat dan semua murid
sudah pergi meninggal kan sekolah sedangkan Ryuushi harus mendatangi Rapat
“Apa sebaiknya kamu kutemani saja,aku juga ingin melihat kamu sebagai
ketua”Ryuushi langsung memegang pundak Shatoshi
“Terima kasih Shatoshi, tetapi selama didalam jangan berbicara” mereka
berdua berjalan menuju ruangan Osis untuk mulai rapat.
“Karena semuanya sudah disini sebaiknya kita memulai rapatnya, Ketua?”
Ryuushi langsung berdiri sambil memegang beberapa lembar kertas
“Minggu depan kita tepatnya pada hari Jumat seperti yang sudah kita
ketahui, dan dalam Festival bulan ini apakah ada yang ingin memberi pendapat?”
Tanabe langsung angkat tangan kemudian berdiri.
“Tanabe silahkan”
“Sebaiknya kita membuat festival ini dari 2 hari menjadi 3 hari”
kemudian anggota osis yang lain mengangkat tangan.
“Saya keberatan, bukannya itu akan membuang waktu percuma”
“Tidak tidak, karena ituakan menambah semangat tentang festival”
“tidak mungkin pasling hanyasemua murid hanya mengungkapkan
perasaannya masing masing” tiba tiba wajah Wakil ketua Osis memerah.
“Benar sekali itu” Ryuushi mendukung pendapat salah satu anggotanya.
“Tapi Ketua bukannya kamu kamu ingin melihat Kembang Api yang akan
kita adakan di Lapangan sekolah?” tiba tiba Ryuushi berdiri.
“Aku setuju ternyata idemu sangat hebat!”
“Bukannya kita akan menusun kayu yang sangat tinggi dan membakarnya
sepert Festival sekolah yang biasanya”
“Itu terlihat membosankan hanya berdiri mengelilingi api, lebih baik
memperlihatkan sesuatu yang luar biasa” Tanabe langsung membantah pendapat
tersebut sedangkan Ryuushi hanya mengangguk menandakan dia setuju.
“Aku setuju dengan Tanabe dan kita akan melaksanakannya selama 3 hari,
apa ada pertanyaan lain?”
“Sepertinya tidak ada, kalau begitu kita akan menyebarkan brosur
supaya setiap kelas akan mengadakan kegiatan kelas maupun kegiatan klub untuk
festival ini” Ryuushi langsung memberikan sebuah perintah
“Baik” dan semua anggotanya menjawab secara bersamaan.
“Ketua apa kita harus membuat peraturan baru untuk festival ini?”
Wakil ketua langsung bertanya sambil memperlihatkan beberapa peraturan baru.
“Hmm. Sebaiknya kamu menambahkan saja dengan peraturan yang lama”
“Baiklah Ketua”
“Ryuushi.” Tiba-tiba Shatoshi memanggilnya dan kemudian memberi sebuah
tanda.
“Baiklah kalau begitu, semuanya rapat hari ini selesai bila ada
sesuatu yang ingin ditanyakan langsung kepada Wakil saya.” Semua anggota Osis
keluar dari ruang rapat
“Sampai besok Shatoshi” Tanabe menyapa Shatoshi
“Sampai besok” Tanabe kemudian pergi sambil berlari.
“Kalau begitu kita langsung pergi, Shatoshi”
“Ketua”tiba tiba saat Ryuushi pergi wakil Osis memanggilnya
“Ada apa?”
“A.. anu... tidak jadi”
“hm. Kalau begitu aku pergi duluan, ayo Shatoshi”
“Ayo, kita harus cepat” kemudian mereka berdua langsung pergi.
“kenapa aku tidak bisa mengajaknya” perempuan itu terduduk lesu di
bangku ketua Osis.
“Sepertinya Wakilmu tadi ingin mengajakmu pergi”
“jangan bercanda”
“Aku masih ingat, kalau tidak salah Minami Mikagawa itu seorang”
“Seperti biasanya indormasitidak terlalu penting”
“Gadis yang Idealis banyak murid laki-laki sangat menyukainya dan ada
yang rela menjadi pengikutnya tapi di tolak, Tapi..”
“Tidak ada waktu untuk itu nanti dia datang mengajar ku”
“Benar juga (Tapi aku heran dia tidak terlalu suka laki-laki tapi
kenapa bisa dia dan Ryuushi. Lupakan saja karena sahabatku yang satu ini sangat
populer)” Shatoshi tersenyum saat melihat Ryuushi kemudian mereka berjalan
dengan cepat keluar dari sekolah tetapi saat mereka berada didepan gerbang
mereka melihat Victorique berdiri didepan gerbang seperti sedang menunggu
seseorang.
“Victorique sedang apa disini” Shatoshi langsung menjumpainya dan
Ryuusih langsung menyusulnya.
“Oh kalian berdua (Saat yang tepat) Aku tidak tahu jalan pulang”
“Kenapa bisa?” Shatoshi sedikit terkejut.
“Itu karena aku tadi pagi diantar oleh Mama tapi saat ditelepon mama
tidak bisa menjemputku”
“Hm wajar saja kalau pertama kali berada di daerah sini, benarkan
Ryuushi”Ryuushi hanya mengangguk
“(Dasar bodoh tidak mungkin aku tidak ingat dimana rumahku, di daerah
sini cuma rumah ku satu satunya yang sangat besar)”
“Apa kamu tahu dijalan dan didaerah mana rumahmu ?” Ryuushi kemudian
bertanya
“Kata mama Rumah ini satu satunya yang terbesar dikota ini lalu aku
tidak tahu lagi”
“Kalau begitu, Shatoshi cari darah mana di kota ini yang memiliki
rumah yang Besar dan luas”
Shatoshi langsung mengeluarkan Laptopnya dari tas dan langsung mencari
informasi yang disuruh.
“ Anu sebenarnya dari tadi satoshi sedang apa?”
“Tenang saja dia sedang mencari Informasi tentang letak tempat
tinggalmu”
“Dapat, Ryuushi disini sepertinya sedikit jauh dari kota dan
sepertinya rumahnya dekat dengan pantai”
“Hm (sekalian jalan-jalan, tapi
sepertinya aku lupa sesuatu) baiklah sebaiknya kita mengantarnya” Shatoshi
langsung memasukkan Laptopnya
“(Sekalian jalan-jalan) Baiklah tidak ada pilihan lain”
“(Walaupun mereka sedikit menakutkan tapi bisa dimanfaatkan) Maaf jika
merepotkan”
“Tidak apa-apa kok. Benarkan Shatoshi”
“Benar sekali kami hanya menemanimu saja sampai kestasiun”
“Baiklah kalau begitu, maaf merepotkan”
“Tidak apa-apa Victorique, kalau begitu sebaiknya kita berangkat
(Dengan ini dia pasti tidak mengetahui keberadaanku)” Ryuushi sangat lega
mengingat Usukawa mengikutinya terus.
Kemudian mereka bertiga sampai tempat pemberhentian bus.
“Dari sini kita akan naik bus dan akan turun dipemberhentian terakhir”
“Shatoshi sepertinya ini busnya sebaiknya kita naik saja”
“Baiklah” Ryuushi, Shatoshi dan Victorique kemudian naik dan langsung
duduk di bangku paling belakang.
“Ryuushi, kupikir kalian berdua hanya mengantarku sampai disini?
(wajar saja karena kecantikanku kalian berdua tidak tahan)”
“Tidak apa-apa, sekalian ada tempat yang ingin aku kunjungi
(Pantai!)”Ryuushi terlihat sangat senang.
“Kurasa tidak apa-apa soalnya aku ingin melihat rumahmu bagaimana
(Pantai!)” Ryuushi dan Shatoshi hanya bermaksud ingin pergi ke pantai tetapi
Ryuushi terus berpikir karena sepertinya ada yang terlupakan.
1 jam kemudian mereka tiba di pemberhentian terakhir.
“Ahh. Akhirnya sampai Ryuushi”
“(Rasanya tempat ini tidak asing)”
“Dari sini kita berjalan menuju rumahku hanya 5 menit”
“kalau begitu kita akan mengantarmu sampai rumah”
“terimakasih banyak sebaiknya tidak perlu takut merepotkan”
“tidak apa-apa, iyakan Ryuushi?” Shatoshi terlihat tidak sabaran
“iya (Dari tadi Shatoshi sangat tidak sabaran pasti karena pantai)”
“Kalau begitu baiklah (hehehehe)” sepertinya Victorique merencanakan
sesuatu
Saat mereka setengah jalan menuju rumah Victorique ada 3 pria
menghalangi jalan mereka.
“Hei nona yang kemarin, sepertinya membawa prajuritnya” Victorique
mundur beberapa langkah
“ (sekarang mereka tidak mungkin berani) memangnya kenapa? ”
“Dari pada mereka sebaiknya pergi sama kita” salah satu pria itu
mendekat dan membuat Victorique mundurbeberapa langkah sepertina ketakutan
sedangkan Ryuushi dan Shatoshi hanya diam dan melihat kearah lain
“(Kenapa mereka hanya diam)”
“Kali ini kamu tidak akan bisa lari dari kami”
“Lihat sedangkan mereka hanya diam” tiba-tiba Ryuushi maju sambil
tersenyum
“Saya ingin bertanya toko yang biasanya berada di depan pantai apa masih berdiri”
Mereka semua kebingungan termasuk Shatoshi juga bingung.
“Masih berdiri”
“Sepertinya dia bukan kenalan perempuan ini?”
“Kalau begitu kita bawa saja” mereka bertiga tersenyum dan salah satu
dari mereka memegang tangannya dengan
keras sehingga tidak bisa dlepaskan
“Lepaskan, lepaskan aku (Kenapa jadi begini) tolong”
“(Aku hanya data base tidak bisa apa-apa) Ryuushi?” Shatoshi
sepertinya terihat bingung dan merasa tidak bisa apa-apa untuk menolong
Victorique.
“Shatoshi sebaiknya kita nanti mampir ke toko itu” sedangkan
Victorique tidak bisa melepaskan tangannya dari pria itu.
“Diam, kalau kamu bisa nurut kami tidak akan macam-macam dengan mu”
tiba-tiba Ryuushi berjalan kearah mereka semua sambil tersenyum terlihat sangat
menakutkan.
“Hei,aku sebaiknya kamu melepaskan perempuan itu”
“Hah. Bukannya kamu tidak kenal dengannya?”
“tenang, kami hanya ingin bersenang-senang dengannya saja”
“Kalau kami puas, akan kami pulangkan” ketiga pria itu sepertinya
tidak mau melepaskan Victorique, tetapi Ryuushi langsung memegang tangan
Victorique dan menariknya tetapi Pria itu tidak mau melepaskannya dan
menggenggamnya dengan kuat.
“Sakit.” Victorique terlihat kesakitan tangannya di pegang dengan kuat.
“Sebaiknya anda melepaskan tangannya” Ryuushi langsung mengubah gaya
rambutnya kebelakang sambil tersenyum dan membuat pria itu melepaskan
tangannya.
“(Apa mereka akan menghajar Ryuushi?)Ryuushi?” Shatoshi semakin cemas
jika terjadi yang tidak-tidak kepada Ryuushi.
“Siapa sebenarnya kamu?” Ryuushi tersenyum dan berjalan kearah mereka
bertiga.
“Aku orang yang dulu tinggal disini dan bisa dibilang aku sangat
menganl tempat ini dan juga orang –orang yang tinggal disini” setiap Ryuushi
melangkah maju mereka bertiga langsung melangkah mundur.
“Sepertinya itu hanya gertakan biasa kitatidak perlu takut”
“Perempuan ini meminta pertolongan untuk menghajar kalian karena
kalian bertiga sudah mengganggunya, dan jika kalian memanggil kawan kawan
kalian semua orang disini bisa menghajar kalian”
Ketiga pria itu terlihat takut saat mendengat gertakan Ryuushi yang
terlihat meyakinkan.
“baiklah kalau begitu kami tidak akan mengganggu dia lagi”
“Bukan hanya itu semua wanita yang kalian jumpai, jangan pernah”
“Baiklah kami ikuti kata katamu”
“Ryuushi terihat sanagt meyeramkan (Apa dia itu berbohong aku tidak
tahu)” kemudian mereka pergi menjauhi Ryuushi dan yang lainnya.
“(Hebat, apa benar dia dulu tinggal disini?) terima kasih banyak telah
menyelamatkanku”
“Kamu sangat hebat Ryuushi apa benar kamu dulu tinggal disini? Seingat ku kita dari kecil sudah bersama”
“Apa kamu bodoh ya tidak mungkinlah, aku hanya sering kesini bermain
di pantai bersama keluargaku” Shatoshi langsung terjatuh saat mendengar Ryuushi
ternyata berbohong.
“Seharusnya aku sadar dasar Mr.Lie”
“Sebaiknya kita mengantarnya sampai rumah” Saat Ryuushi melihat
Victorique tiba tiba wajahnya memerah saat melihat Ryuushi yang sedang
tersenyum.
“(Ada apa ini kenapa jantungku, sadarlah Victorique mereka hanya orang
yang kumanfaatkan, tidak mungkin aku menyukainya karena orang yang sangat
kusukai hanya dia)” Victorique membayangkan wajah orang yang disukainya saat
dia waktu kecil.
1 Komentar untuk "Novel Ringan Lied eps.1"
Lucky Club Casino Site - Lucky Club
Lucky Club is one of the most well-known UK gaming destinations with the greatest variety of casino games from slots, blackjack and baccarat 카지노사이트luckclub to video poker.